Download Lagu Daerah Karo Terpopuler

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Semua lagu-lagu di blog sarudung ini untuk bahan review untuk Anda, untuk mendapatkan kualitas terbaik serta untuk mendukung hasil karya mereka Silahkan beli CD/DVD ORIGINALNYA. Semoga Terhibur

ARTI KATIKA DALAM SUKU KARO

with 0 Comment
KATIKA, adalah salah satu ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat Karo, yang meliputi: pembagian waktu (namis si lima), hari (wari si telu puluh), bulan (paka sepuluh dua), dan juga arah mata angin (desa siwaluh). Adapun waktu, hari, bulan, dan arah mata angin tersebut, yaitu:

A. Namis Silima

Namis Silima, adalah pembagian waktu dalam satu harinya yang terdiri dari lima (5) pengkatagorian waktu (5 namis), sebagai berikut: 

1. Erpagi-pagi dalam selang waktu antara pukul. 06.00 – 08.30
2. Pengului dalam selang waktu antara pukul. 08.30 – 11.00
3. Ciger(siang) dalamselang waktu antara pukul 11.00 – 13.00
4. Linge dalam selang waktu antara pukul 13.00 – 15. 00
5. Karaben (sore) antara selang waktu pukul 15.00 – 17.00

Itulah Namis Silima (lima pembagian waktu dalam satu hari) dalam katika masyarakat Karo dan waktu-waktu selanjutnya (17.00 – 06.00) juga dibagi dalam lima namis seperti diatas. yaitu:

  1. Singgem gelap (mulai gelap/remang-remang)
  2. Elah Man (elah man = selesai makan, mungkin skitar pkl. 20.00 dst)
  3. Terkuak Manuk Sekali ( Berkokok ayam sekali, jikalau kita perhatikan mungkin sekitar pkl. 02. 00 - 04. 00)
  4. Terkuak Manuk Pedua Kaliken (Ayam berkokok kali kedua. Mgkn sktr 04. 00 - 06. 00)

Namun dalam perakteknya sehari-hari, untuk menghindarkan kerancuan atau kesalah pahaman, maka waktu-waktu dalam selang 17.00 – 06.00 tersebut dikatakan berngi (malam), serta tengah berngi (tengah malam), dan muat erpagi-pagi (menjelang pagi).

B. Wari (Hari)

Wari (hari) dalam kalender Karo ada tiga puluh hari (wari sitelu puluh), dimana dalam satu bulannya terdiri dari dua puluh sembilan (29) ataupun tiga puluh(30) hari, serta dalam satu tahunnya dibagi atas dua belas bulan (paka si sepuluh dua). Untuk dapat menentukan hari-hari, didasarkan pada umur (usia) bulan. Misalkan, jika umur(usia) bulan tersebut satu malam, maka hari itu bernamaAditia; dan jika usia bulannya dua malam, hari itu dinamakan dengan Summa.
Dalam masyarakat tradisional Karo, katika ini sangatlah berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan, dimana katika ini berfungsi sebagai tolak ukur ataupun pedoman bagi masyarakattradisional Karo dalam suatu keiinginnan untuk melakukan sesuatu. Misalnya: mencari kerja, meminang, menghadap seorang yang penting, berperang, bertani, berburu, membuat ramuan obat-obatan, upacara adat, upacara keagamaan, dll. Maka, setiap masyarakat tradisional Karo jika ingin melakukan sesuatu hal, biasanya terlebih dahulu (me)niktik wari (melihat hari untuk menentukan umur bulan). Adapun cara yang dipergunakan oleh masyarakat tradisional Karo saat niktik waridengan beberapa cara, seperti:

a. Ngarak-ngarak bulan

Ngarak-ngarak bulan, maksudnya melakukan pengamatan (mengamati/melihati) perkembangan bulan dari hari ke hari.

b. Bulan Permakan

Bulan Permakan, maksudnya melihat bulan dengan menggunakan sebuah kain yang tipis (merio), sehingga bulan akan tampak seperti uraian berbentuk sabit (cattn. Dengan cara ini umur maksimal bulan yang dapat dilihat hanya sampai empat hari saja)

c. Arah Batu Keling

Dalam kepercayaan masyarakat Karo dikatakan, kalau seekor ayam yang sedang mengeramkan telurnya selalu akan membelakangi batu keling. Dan, diketahui bahwasanya,batu keling tersebut dari hari ke harinya selalu berpindah-pindah sesuai dengan arah mata angin (desa siwaluh).

d. Pucuk Tenggiang

Masyarakat tradisional Karo juga mempercayai kalau menentukan hari itu dapat dilihat padapucuk tenggiang. Maksudnya begini: pucuk satu yang naik (satu pucuk) menyatakan tanggal satu(1), tanggal dua (2) naik dua buah pucuk, dan seterusnya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.